DP96 merupakan singkatan dari "Dana Penerimaan 96," sebuah kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1996. Kebijakan ini memiliki dampak yang signifikan terhadap struktur ekonomi negara tersebut, serta menciptakan sejumlah perdebatan dan kontroversi dalam skala nasional.
Secara khusus, DP96 mengacu pada keputusan pemerintah Indonesia untuk menghapuskan subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada tahun 1996. Sebelum DP96 diterapkan, pemerintah memberikan subsidi besar-besaran untuk BBM, yang mengakibatkan harga BBM jauh lebih rendah dari harga pasar global. Subsidi ini bertujuan untuk meringankan beban hidup masyarakat Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, subsidi BBM juga menyebabkan defisit anggaran yang besar dan menjadi beban berat bagi pemerintah.
Dengan diberlakukannya DP96, pemerintah Indonesia menghapuskan subsidi BBM secara bertahap. Hal ini menyebabkan kenaikan harga BBM secara drastis, yang berdampak langsung pada biaya hidup masyarakat, termasuk biaya transportasi dan harga barang-barang konsumen lainnya. Selain itu, kebijakan ini juga menyebabkan inflasi yang signifikan dalam waktu singkat.
Penerapan DP96 bukanlah keputusan yang mudah bagi pemerintah. Meskipun kebijakan ini dianggap sebagai langkah yang diperlukan untuk mengatasi defisit anggaran yang kronis, namun keputusan untuk menghapuskan subsidi BBM memiliki implikasi sosial dan politik yang besar. Masyarakat Indonesia, terutama golongan masyarakat ekonomi menengah ke bawah, merasa terbebani dengan kenaikan harga BBM yang tiba-tiba. Kebijakan ini juga menimbulkan protes dan demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia.
Di sisi lain, pemerintah berpendapat bahwa DP96 adalah langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah fiskal dan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dengan menghapuskan subsidi BBM, pemerintah dapat mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk program-program pembangunan dan kesejahteraan sosial yang lebih produktif.
Selain itu, penerapan DP96 juga dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi di Indonesia. Dengan harga BBM yang mencerminkan biaya sebenarnya, diharapkan masyarakat akan lebih berhemat dalam penggunaan energi dan beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi masalah lingkungan.